tausiyah
Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Bedah Buku Halal Haram Dalan Pernikahan DR. Ahmad Zain An-Najah.avi

Written By Unknown on Kamis, 30 Agustus 2012 | 18.54

Tausiyah

Judul 5

Manusia itu selalu diuji Allah dengan kesusahan atau nikmat yang silih berganti. Apa saja pergolakan dan perubahan yang berlaku dalam hidup manusia ini hanya mempunyai dua sifat atau dua bentuk. Ujian kesusahan atau ujian kenikmatan. Atas kedua-dua bentuk ujian ini, hati perlu menerimanya dengan betul, yaitu bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikaruniakan nikmat.
Bersabar itu lebih susah dan lebih berat karena hati melalui kesusahan, keresahan, tekanan dan penderitaan. Emosi, fikiran dan ketegangan jiwa terganggu. kebahagiaan hilang.
Bersyukur nampaknya lebih senang dan mudah karena hati manusia berada dalam keadaan tenang dan gembira, tida ada tekanan atau penderitaan.
Hakekatnya tidak demikian. Allah memberitahukan orang-orang bersyukur itu sedikit sekali bilangannya.
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS.Saba’[34]:13).
Syukur yang bernar itu syukur yang diucapkan oleh lisan, yang dirasakan atau dibenarkan di dalam hati, dan yang dilaksanakan dalam perbuatan. Di samping mengucapkan “Alhamdulillah” dan di samping merasakan di hati bahwa Allah lah yang mengaruniakan nikmat tersebut, nikmat itu mesti digunakan atau dikorbankan ke jalan Allah.
Kalau kaya, kekayaan itu perlu digunakan ke jalan Allah untuk membantu fakir miskin, untuk jihad fi sabillah dan untuk kemaslahatan umat Islam keseluruhannya. Begitulah juga dengan segala bentuk nikmat Allah yang lain. Semuanya perlu dimanfaatkan ke jalan Allah untuk mendapat keridhaan-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim[14]:7).
Syukur seperti ini yang Allah suka dan yang Allah kehendaki. Dia akan tambah lagi nikmat-Nya, untuk mengganti apa yang dikorbankan e jalan Allah itu. Dalam bersyukur itu ada tugas, ada kerja dan ada tanggungjawabnya yaitu menggunakan dan mengorbankan segala nikmat yang Allah karuniakan itu ke jalan Allah. Nikmat Allah itu perlu diurus dan digunakan pada jalan yang betul.
Dalam bersabar, tidak ada kerja atau tanggungjawab tambahan selain dari menahan perasaan. Apa yang perlu hanyalah mengaja dan mendidik hati supaya dapat menerima ketentuan Allah itu dan berbaik sangka dengan-Nya.
Kenapa Allah berfirman bahwa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur karena bersyukur itu sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah. Bersyukur itu lebih berat daripada bersabar.

Judul 4

Manusia itu selalu diuji Allah dengan kesusahan atau nikmat yang silih berganti. Apa saja pergolakan dan perubahan yang berlaku dalam hidup manusia ini hanya mempunyai dua sifat atau dua bentuk. Ujian kesusahan atau ujian kenikmatan. Atas kedua-dua bentuk ujian ini, hati perlu menerimanya dengan betul, yaitu bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikaruniakan nikmat.
Bersabar itu lebih susah dan lebih berat karena hati melalui kesusahan, keresahan, tekanan dan penderitaan. Emosi, fikiran dan ketegangan jiwa terganggu. kebahagiaan hilang.
Bersyukur nampaknya lebih senang dan mudah karena hati manusia berada dalam keadaan tenang dan gembira, tida ada tekanan atau penderitaan.
Hakekatnya tidak demikian. Allah memberitahukan orang-orang bersyukur itu sedikit sekali bilangannya.
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS.Saba’[34]:13).
Syukur yang bernar itu syukur yang diucapkan oleh lisan, yang dirasakan atau dibenarkan di dalam hati, dan yang dilaksanakan dalam perbuatan. Di samping mengucapkan “Alhamdulillah” dan di samping merasakan di hati bahwa Allah lah yang mengaruniakan nikmat tersebut, nikmat itu mesti digunakan atau dikorbankan ke jalan Allah.
Kalau kaya, kekayaan itu perlu digunakan ke jalan Allah untuk membantu fakir miskin, untuk jihad fi sabillah dan untuk kemaslahatan umat Islam keseluruhannya. Begitulah juga dengan segala bentuk nikmat Allah yang lain. Semuanya perlu dimanfaatkan ke jalan Allah untuk mendapat keridhaan-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim[14]:7).
Syukur seperti ini yang Allah suka dan yang Allah kehendaki. Dia akan tambah lagi nikmat-Nya, untuk mengganti apa yang dikorbankan e jalan Allah itu. Dalam bersyukur itu ada tugas, ada kerja dan ada tanggungjawabnya yaitu menggunakan dan mengorbankan segala nikmat yang Allah karuniakan itu ke jalan Allah. Nikmat Allah itu perlu diurus dan digunakan pada jalan yang betul.
Dalam bersabar, tidak ada kerja atau tanggungjawab tambahan selain dari menahan perasaan. Apa yang perlu hanyalah mengaja dan mendidik hati supaya dapat menerima ketentuan Allah itu dan berbaik sangka dengan-Nya.
Kenapa Allah berfirman bahwa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur karena bersyukur itu sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah. Bersyukur itu lebih berat daripada bersabar.

Judul 3

Manusia itu selalu diuji Allah dengan kesusahan atau nikmat yang silih berganti. Apa saja pergolakan dan perubahan yang berlaku dalam hidup manusia ini hanya mempunyai dua sifat atau dua bentuk. Ujian kesusahan atau ujian kenikmatan. Atas kedua-dua bentuk ujian ini, hati perlu menerimanya dengan betul, yaitu bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikaruniakan nikmat.
Bersabar itu lebih susah dan lebih berat karena hati melalui kesusahan, keresahan, tekanan dan penderitaan. Emosi, fikiran dan ketegangan jiwa terganggu. kebahagiaan hilang.
Bersyukur nampaknya lebih senang dan mudah karena hati manusia berada dalam keadaan tenang dan gembira, tida ada tekanan atau penderitaan.
Hakekatnya tidak demikian. Allah memberitahukan orang-orang bersyukur itu sedikit sekali bilangannya.
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS.Saba’[34]:13).
Syukur yang bernar itu syukur yang diucapkan oleh lisan, yang dirasakan atau dibenarkan di dalam hati, dan yang dilaksanakan dalam perbuatan. Di samping mengucapkan “Alhamdulillah” dan di samping merasakan di hati bahwa Allah lah yang mengaruniakan nikmat tersebut, nikmat itu mesti digunakan atau dikorbankan ke jalan Allah.
Kalau kaya, kekayaan itu perlu digunakan ke jalan Allah untuk membantu fakir miskin, untuk jihad fi sabillah dan untuk kemaslahatan umat Islam keseluruhannya. Begitulah juga dengan segala bentuk nikmat Allah yang lain. Semuanya perlu dimanfaatkan ke jalan Allah untuk mendapat keridhaan-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim[14]:7).
Syukur seperti ini yang Allah suka dan yang Allah kehendaki. Dia akan tambah lagi nikmat-Nya, untuk mengganti apa yang dikorbankan e jalan Allah itu. Dalam bersyukur itu ada tugas, ada kerja dan ada tanggungjawabnya yaitu menggunakan dan mengorbankan segala nikmat yang Allah karuniakan itu ke jalan Allah. Nikmat Allah itu perlu diurus dan digunakan pada jalan yang betul.
Dalam bersabar, tidak ada kerja atau tanggungjawab tambahan selain dari menahan perasaan. Apa yang perlu hanyalah mengaja dan mendidik hati supaya dapat menerima ketentuan Allah itu dan berbaik sangka dengan-Nya.
Kenapa Allah berfirman bahwa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur karena bersyukur itu sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah. Bersyukur itu lebih berat daripada bersabar.

Sport

Manusia itu selalu diuji Allah dengan kesusahan atau nikmat yang silih berganti. Apa saja pergolakan dan perubahan yang berlaku dalam hidup manusia ini hanya mempunyai dua sifat atau dua bentuk. Ujian kesusahan atau ujian kenikmatan. Atas kedua-dua bentuk ujian ini, hati perlu menerimanya dengan betul, yaitu bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikaruniakan nikmat.
Bersabar itu lebih susah dan lebih berat karena hati melalui kesusahan, keresahan, tekanan dan penderitaan. Emosi, fikiran dan ketegangan jiwa terganggu. kebahagiaan hilang.
Bersyukur nampaknya lebih senang dan mudah karena hati manusia berada dalam keadaan tenang dan gembira, tida ada tekanan atau penderitaan.
Hakekatnya tidak demikian. Allah memberitahukan orang-orang bersyukur itu sedikit sekali bilangannya.
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS.Saba’[34]:13).
Syukur yang bernar itu syukur yang diucapkan oleh lisan, yang dirasakan atau dibenarkan di dalam hati, dan yang dilaksanakan dalam perbuatan. Di samping mengucapkan “Alhamdulillah” dan di samping merasakan di hati bahwa Allah lah yang mengaruniakan nikmat tersebut, nikmat itu mesti digunakan atau dikorbankan ke jalan Allah.
Kalau kaya, kekayaan itu perlu digunakan ke jalan Allah untuk membantu fakir miskin, untuk jihad fi sabillah dan untuk kemaslahatan umat Islam keseluruhannya. Begitulah juga dengan segala bentuk nikmat Allah yang lain. Semuanya perlu dimanfaatkan ke jalan Allah untuk mendapat keridhaan-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim[14]:7).
Syukur seperti ini yang Allah suka dan yang Allah kehendaki. Dia akan tambah lagi nikmat-Nya, untuk mengganti apa yang dikorbankan e jalan Allah itu. Dalam bersyukur itu ada tugas, ada kerja dan ada tanggungjawabnya yaitu menggunakan dan mengorbankan segala nikmat yang Allah karuniakan itu ke jalan Allah. Nikmat Allah itu perlu diurus dan digunakan pada jalan yang betul.
Dalam bersabar, tidak ada kerja atau tanggungjawab tambahan selain dari menahan perasaan. Apa yang perlu hanyalah mengaja dan mendidik hati supaya dapat menerima ketentuan Allah itu dan berbaik sangka dengan-Nya.
Kenapa Allah berfirman bahwa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur karena bersyukur itu sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah. Bersyukur itu lebih berat daripada bersabar.

gambar

gambar banner atas









slider


gambar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tausiyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger